Pendidikan karakter merupakan
bentuk kegiatan manusia yang di dalamnya terdapat suatu tindakan yang mendidik dan diperuntukkan bagi generasi berikutnya. Tujuan pendidikan karakter ialah untuk membentuk penyempurnaan diri sendiri secara terus-menerus dan melatih
kemampuan diri demi menuju kearah hidup yang lebih baik.
Ø Tujuan :
Lahirnya pendidikan karakter bisa dikatakan sebagai sebuah usaha untuk
menghidupkan spiritual yang ideal. Foerster ialah seorang
ilmuan ia pernah mengatakan bahwa tujuan utama dari pendidikan ialah untuk membentuk karakter karena karakter merupakan
suatu evaluasi seorang pribadi serta karakter pun
dapat memberi kesatuan atas kekuatan dalam mengambil sikap di setiap situasi.Pendidikan
karakter pun bisa dijadikan sebagai strategi untuk mengatasi pengalaman yang
selalu berubah sehingga mampu membentuk identitas yang kokoh dari setiap
individu dalam hal ini dapat dilihat bahwa tujuan pendidikan karakter ialah
untuk membentuk sikap seseorang yang dapat membawa kita kearah kemajuan tanpa harus
bertentangan dengan sebuah norma yang berlaku. Pendidikan
karakter pun dijadikan sebagai tempat sosialisasi karakter yang
patut dimiliki setiap individu agar menjadikan mereka sebagai individu yang
bermanfaat bagi lingkungan sekitar.
Pendidikan karakter bagi individu bertujuan agar :
Pendidikan karakter bagi individu bertujuan agar :
·
Dapat mengartikan dan menjelaskan berbagai karakter.
·
Menunjukkan contoh perilaku berkarakter dalam kehidupan sehari-hari.
·
Memahami sisi baik dalam menjalankan perilaku berkarakter.
Penguatan pendidikan moral (moral
education) atau pendidikan karakter (character education) dalam konteks sekarang sangat relevan untuk
mengatasi krisis moral yang kurang baik dan yang sedang melanda di negara kita. Krisis tersebut
antara lain berupa meningkatnya sex bebas, maraknya angka kekerasan
anak dan juga remaja, kejahatan terhadap teman, penculikan remaja, kebiasaan
menyontek, penyalahgunaan obat-obatan seperti narkoba,Pornografi dan Merusak
milik orang lain itu semua sudah menjadi
masalah sosial yang hingga kini belum dapat diatasi secara tuntas, oleh
karena itu betapa pentingnya pendidikan karakter.
Menurut Lickona, karakter berkaitan dengan konsep moral (moral
knonwing), sikap moral (moral felling), dan perilaku moral (moral behavior).
Berdasarkan ketiga komponen ini dapat dinyatakanbahwa karakter yang Baik itu di
dukung oleh perbuatan baik.
1. Pendidikan Karakter
Menurut Lickona
Lickona
menyatakan bahwa pengertian pendidikan karakter adalah suatu usaha yang
disengaja untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan,
dan melakukan nilai-nilai etika yang baik.
2. Pendidikan Karakter
Menurut Suyanto
Suyanto (2009) mendefinisikan karakter sebagai cara berpikir
dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap orang untuk hidup dan bekerja
sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, maupun negara.
3. Pendidikan Karakter
Menurut Kertajaya
Karakter adalah ciri khas yang dimiliki oleh seseorang. Ciri khas tersebut adalah asli dan mengakar pada kepribadian individu itu sendiri, serta merupakan “mesin” yang mendorong bagaimana
seorang bertindak, bersikap, berucap, dan merespon sesuatu dengan baik (Kertajaya, 2010).
4. Pendidikan Karakter
Menurut Kamus Psikologi
Menurut kamus
psikologi, karakter adalah kepribadian yang ditinjau dari titik tolak etis atau
moral, misalnya kejujuran seseorang, dan biasanya berkaitan dengan sifat-sifat
yang relatif tetap (Dali Gulo, 1982: p.29).
Nilai-nilai dalam pendidikan karakter
Ada 18 butir nilai-nilai pendidikan karakter yaitu , Religius,
Jujur, Toleransi, Disiplin, Kerja Keras, Mandiri, Demokratis, Rasa
Ingin Tahu Cinta tanah air, Menghargai prestasi,
Bersahabat/komunikatif,Cinta Damai, kreatif, Gemar membaca, Peduli lingkungan, Peduli
social, Tanggung jawab,semangat kebangsaan.
Pendidikan karakter memerlukan metode khusus yang tepat dan benar agar
tujuan pendidikan dapat di capai. Di antara metode pembelajaran yang sesuai
adalah metode keteladanan, metode
pembiasaan, dan metode pujian ataupun hukuman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar